Magelang, Jawa Tengah. Mendapat tugas dari kantor ke Magelang bukan
berarti menghalangi saya mencuri-curi waktu di sela-sela tugas untuk
menikmati kota Magelang. Sebagai seorang dengan naluri “pokoknya kalau
ke luar kota wajib jalan-jalan”, saya benar-benar memanfaatkan malam
hari dan weekend setelah menjalankan tugas dengan berwisata kuliner di Magelang. Tak disangka, jumlah rumah makan di Magelang luar biasa banyak. Pemerintah kota pun sangat mendukung wisata kuliner di Magelang
dengan membentuk beberapa sentra kuliner seperti Kuliner Sigaluh,
Kuliner Tuin van Java, dan pusat kuliner lainnya. Saya sendiri sangat
kaget pada awalnya, bagaimana bisa kota yang terbilang tidak terlalu
besar ini mempunyai nuansa kuliner yang begitu meriah, bahkan bisa jadi
lebih meriah dibanding kota-kota besar yang lebih populer. Satu lagi
yang menjadi nilai plus kuliner di Magelang dan
wilayah Jawa Tengah lainnya adalah harganya yang tidak masuk akal,
murahnya. Kita bahas satu per satu yuk kuliner dan tempat makan recommended di Magelang.
1. Wedang Kacang
Eit.. Maaf nomer satu bukan Kupat Tahu
Magelang yang terkenal itu ya. Nanti aja di nomer lain hehehe… Kita
bahas dulu Wedang Kacang. Minuman ini adalah minuman khas
Magelang/Solo/Jawa Tengah. Semangkuk Wedang Kacang biasanya terdiri dari
kuah jahe, kacang, dan ketan. Salah satu racikan Wedang Kacang yang
bikin saya ketagihan adalah Wedang Kacang Kebon. Mengapa? Air jahenya
tak sebegitu kuat seperti Wedang Ronde, kacang tanahnya sangat empuk
yang bikin kamu tak percaya bahwa itu adalah kacang tanah, dan entah
ramuan apalagi yang dicampur di dalam minuman ini sehingga tampak agak
kental. Susu? Krim? Santan? Entahlah. Yang jelas nikmat banget dinikmati
di Magelang yang berhawa sejuk.
Warung Wedang Kacang Kebon sendiri
mempunyai ukuran yang sangat mungil di Jalan Pajang (Titik koordinat
-7.480061, 110.218130). Ukuran warung ini memang tidak sebanding dengan
jumlah pengunjung yang selalu membludak. Wedang ronde di sini juga
nikmat lho, kata temen saya bola-bola rondenya meledak di dalam mulut
ketika digigit. Psstt… Selain wedang kacang dan wedang ronde, ada
camilan yang endeus banget di warung ini: Sate pisang (bukan sale pisang ya..) dan tahu isi berukuran raksasa!
2. Kuah Ikan Beong
Banyak yang menyebut hidangan ini dengan
sebutan Mangut Ikan Beong. Sewaktu saya dan teman-teman saya berada di
RM Beong, kami berdebat soal nama makanan ini. Teman saya berangggapan
bahwa mangut itu tidak seperti ini, kuahnya lebih kental. Saya sendiri
keukeuh dengan pendapat “Tapi kan di Google banyak yang menyebutnya
Mangut Ikan Beong”. Sebagai anak gaul Google, saya yakin bahwa Google
itu mahasembilanpuluhsembilanpersenbenar. Kalau bilang Google mahabenar
nanti saya dicap kavir, jadi cukup 99% aje ye. Baiklah kita sepakat nama
makanan ini adalah Kuah Ikan Beong.
Ikan Beong adalah ikan sejenis
lele/patin/gabus/baung. Konon, ikan ini susah dikembangbiakkan sehingga
pasokannya selama ini hanya mengandalkan dari hasil tangkapan alam. Di
warung RM Beong, ikan ini dimasak dengan kuah lezat dan maha pedas! Baru
menyeruput kuahnya sesendok saja langsung minum setengah gelas. Berasa
ada matahari di dalam mulut saya. Oh ya, lokasi RM Beong ini berada
beberapa ratus meter saja dari Hotel Bukit Rhema di Jl. Raya Borobudur,
atau lebih tepatnya di koordinat GPS -7.597147, 110.182840.
3. Kupat Tahu Magelang
Iya… oke… baiklah… mari kita sajikan
yang kamu inginkan, yaitu makanan khas Magelang yang paling terkenal
seantero nusantara: Kupat Tahu Magelang. Warung yang terkenal menjual
Kupat Tahu Magelang adalah Warung Pojok, Warung Pak Slamet, dan Warung
Pak Pangat. Bisa ditebak dong apa saja bahan dasar Kupat Tahu Magelang?
Tidak mungkin dong terbuat dari terong. Kupat Tahu Magelang tentu saja
terbuat dari irisan tahu dan ketupat. Kemudian, irisan tersebut dituang
kuah khas yang terbuat dari kecap bercampur rempah-rempah, telur,
seledri, tauge plus kacang goreng. Kalau kamu membayangkannya saja sudah
ngiler, berarti kebenaran ada di pihak kamu.
4. Mie Godhog
Jika diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia, arti Godhog adalah rebus. Namun demikian, bukan berarti
rasanya mirip Indomie rebus. Mie Godhog yang ini rasanya beda.
Persamaannya, dua-duanya sama-sama nagih!
Jika diterjemahkan dalam Bahasa Inggris,
Godhog artinya Dewa Babi (God = Dewa, Hog = Babi). Jadi, mie godhog
artinya mie-nya dewa babi #ngawur. Yang ini tidak benar, tak ada bebong
di mie godhog kok. Yang ada hanyalah suwiran ayam.
5. Sego Godhog
Makanan ini 99% sama dengan mie godhog,
hanya saja mie-nya diganti dengan nasi (sego = nasi). Penjual makanan
ini kadang menawarkan hybrid antara nasi dan mie godhog. Warung
paling dekat pusat kota yang terkenal menjual Mie Godhog dan Sego
Godhok adalah Warung Pak Manto di Alun-alun Magelang (Titik koordinat -7.476522, 110.217629) dan Rumah makan Kya-Kya yang berada di seberang alun-alun Magelang (titik koordinat -7.476401, 110.217639).
6. Sop Snerek
Saya mempunyai seorang teman yang
berasal dari Magelang. Dia selalu berjuang keras mengenalkan sop snerek
kepada saya dan teman-teman saya. Dengan sangat bangga dia selalu
memamerkan makanan andalannya tersebut. Kami selalu mengolok-olok dia
karena kegigihannya tersebut. Makanan yang terbuat dari kacang merah ini
rasanya menggiurkan. Namun, kami selalu mencibir sop snerek ini ketika
teman saya sudah semangat berpromosi makanan khas Magelang tersebut. Ini
masalah harga diri bung! Hahahaha… Tapi percayalah, makanan ini memang
rasanya enak kok.
Warung yang terkenal snerek lumayan
banyak di Magelang, namun yang sering di rekomendasikan adalah Warung Bu
Atmo. Warungnya berukuran mungil di sekitar perempatan Jalan Mangkubumi
dan Jalan Diponegoro (sekitar koordinat -7.476032, 110.214016). Tak menyangka memang warung kecil ini menyediakan makanan yang superlezat!
7. Konro Bakar Bumbu Kacang
Makanan ini modifikasi dari Konro
Makassar/Sulawesi. Modifikasi yang dimaksud adalah dengan memberi
tambahan bumbu kacang yang mirip bumbu kacangnya sate ayam. Warung yang
menjual makanan ini adalah Konro Cacaban yang lokasinya tak jauh dari
alun-alun kota Magelang. Sop Konro nya pun juga agak berbeda. Bumbunya
lebih mild dibanding konro Makassar. Banyak yang bilang lebih
suka Konro Magelang ini dibanding dengan yang di Makassar. Kalau saya
sih lebih suka yang autentik, jadi lebih suka konro yang di Makassar.
Namanya juga selera, terserah lidah masing-masing sih. Bebas. Tapi yang
di konro yang di Magelang ini tetap lezat kok.
8. Warung Roda Tiga Pak No
Warung kaki lima ini menyediakan makanan
yang terbuat dari kambing/sapi, seperti sate, tengkleng, tongseng, nasi
goreng, dan gule kambing/sapi. Walaupun makanan yang dihidangkan bukan
merupakan makanan khas yang asalnya dari Magelang, warung ini tetaplah
layak dicoba. Sumsum di tengah tulang-tulang tengkleng benar-benar
menggoda untuk disedot. Sate goreng dan tongsengnya pun rasanya sangat
pas *Heavy breathing*. Kalau di tempat makan lain kami hanya berkunjung
sekali-dua kali saja, di warung Pak No ini sudah tidak terhitung lagi
berapa kali kami mengunjunginya. Nagih banget sih! Oh ya, lokasi warung
Pak No berada di Jl. Kalingga, dekat dengan Hotel Sumber Waras atau
lebih tepatnya di koordinat GPS -7.483068, 110.221067.
9. Gudeg Poncol
Saya diwanti-wanti untuk ke warung gudeg
ini sebelum makan siang atau bakal kehabisan. Warung makan yang
terletak di daerah Poncol (lebih tepatnya di koordinat GPS -7.470662, 110.217920)
ini sebenarnya tak terlalu ramai, tapi pembeli selalu datang tanpa
henti setiap pagi, makanya gudeg yang dijual selalu cepat habis. Gudeg
di warung ini dimasak dengan anglo dan arang selama 12 jam sehingga
bumbu-bumbunya sangat meresap. Makanan favorit saya di sini adalah Gudeg
Koyor (Koyor = semacam kulit/kikil sapi). Oh ya, jangan ke sini hari
Sabtu ya, karena setiap hari Sabtu warung ini tutup!
10. Mangut Lele/Wader/Bawal
Dengan semangat menggebu-gebu, kami
rombongan hamba kuliner menuju ke Warung Makan Purnama untuk berburu
hidangan yang menjadi andalan warung ini: Mangut Lele. Satu per satu
mengantri untuk mendapatkan sepiring mangut lele dari ibu-ibu yang
melayani. Mirip-mirip antrian McD atau KFC gitu lah. Tibalah giliran
saya, namun dengan menyesal si ibu bilang seperti ini “Mangut lelenya
habis mas”. WHAT!!!!
“Mangut wadernya masih ada, Bu?”
“Habis juga Mas.”
“Ya sudah, mangut apa saja deh yang ada.. Saya mau bu” pinta saya pasrah
Akhirnya si ibu memberi seekor Mangut Bawal segede kingkong!
Ya, ‘seekor’ literally, dalam artian satu ekornya ikan bawal.
“Ekornya saja gedenya seperti ini, gimana makan satu ikan utuhnya ya?” batin saya
Rahasia kelezatan mangut ini berasal
dari bumbu kuning pedas yang melumuri kulit bawal yang mengelupas dan
menyerap ke sela-sela daging ikan bawal. Yummy…
Beberapa hari selanjutnya, teman saya
mengajak makan senerek lagi di warung Bu Atmo. Tiba-tiba, mata saya
melihat tumpukan ikan lele berenang di kuah kuning bertabur warna-warni
cabai rawit dan tomat.
‘Bu, ini apa?’ tanya saya sambil menunjuk ke tumpukan ikan lele tersebut
‘Oh, ini mangut lele’
‘Saya mau mangut lele bu!!!’
Girang dan terharu karena akhirnya bisa merasakan mangut lele #NangisMimbikMimbik
11.Es Murni
Minggu siang itu, udara Magelang yang
biasanya sejuk berubah menjadi panas. Karena gerah, sayapun mencari
informasi tempat yang asyik untuk melepas dahaga. Ketemulah Es Murni
yang berdiri sejak tahun 1962. Rumah makan yang terletak di Jl.
Sriwijaya ini lumayan bersih dan ramai pegunjung. Di sini tersedia
berbagai macam minuman dingin dan makanan. Saya dan seorang teman saya
pun mencoba menu andalan rumah makan ini: Es Teler dan Es Burjo. Karena
nikmat banget, sayapun nambah Es Duren. Sebenarnya saya masih kiuat
menambah lagi, tapi apa daya dompet sudah protes untuk segera beranjak
dari rumah makan ini.
12. Es Krim Mahkota
Ada sebuah toko roti yang sangat
legendaris di Magelang. Namanya Toko Roti Mahkota. Lokasi toko roti ini
adalah di daerah Poncol, atau persisnya di seberang pertigaaan Rumah
Makan Gudeg Poncol. Desain eksterior toko ini menampakkan betapa
jadulnya toko ini. Konon, toko ini sudah berdiri sejak 1945!
Walaupun terlihat luas, suasana di dalam
toko ini tak seperti toko roti pada umumnya. Roti yang dipajangpun
hanya sedikit saja. Namun jangan salah menduga, rasa rotinya uenak lho.
Oh iya, jangan lupa cicipi es krim legendarisnya ya. Es krim Mahkota ini
dibungkus dengan kertas semacam alumunium foil. Citarasanya khas es
krim kuno. Enaknya klasik!
13. Depot Es Semanggi
Ada sebuah warung yang menjual minuman
khas Jawa Tengah di Magelang, namanya Depot Es Semanggi. Warung ini
menjual minuman dengan harga yang sangat murah antara Rp2.000-7000 saja.
Minuman khas Jawa Tengah yang jarang ditemui di tempat lain adalah Es
Pleret. Di warung ini, Es Pleret diracik dengan varian tape dan coklat.
Agak susah menemukan warung ini jika tidak bertanya. Mengapa? Lokasinya
di parkir basement Matahari Department Store! Nah lho. Namun begitu,
pengunjung yang datang kesini sangat ramai sampai-sampai waktu itu saya
tidak kebagian tempat duduk. Memang karena warungnya yang juga kecil
sih.
14. Moro Sakeco
Ada rumah makan di Magelang yang
mempunyai fasilitas amat sangat komplit, namanya Rumah Makan Moro
Sakeco. Di sini terdapat pemancingan, kolam renang, dan beberapa
fasilitas lainnya. Menunya sih standar rumah makan yang berbentuk saung,
tapi ada satu menu yang kami semua pesan dua kali: Jus Durian. Habis
rasanya enak sih hehehe. Lokasi rumah makan ini lumayan jauh dari pusat
kota Magelang, atau lebih tepatnya di koordinat GPS -7.402168, 110.299238.