1. Di Puncak Suroloyo, Kulon Progo, surya turun dan naik — dengan halimun di udara dan siluet Merapi-Merbabu di ufuk sana.
Mendaki hampir 300 anak tangga di kala subuh menuju Puncak Suroloyo memang lumayan menghabiskan tenaga. Tapi, peluhmu akan terbayar dengan sunrise cantik yang muncul dari balik cakrawala. Gunung Merapi dan Merbabu tampak menjulang gagah di kejauhan, membentuk siluet indah yang mempesona.Puncak Suroloyo yang terletak di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, ini bisa kamu capai dengan menempuh kurang dari satu jam dari kota Yogyakarta. Dari gardu pandang tertinggi di 1.019 mdpl, kamu bisa memandang empat gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro serta Candi Borobudur yang kadang tertutup kabut dari kejauhan.
2. Saksikan terbitnya mentari di Candi Borobudur sebelum pagi. Sinarnya muncul dengan perlahan, mengawali hari dengan tenang.
Melipir sedikit ke Magelang, Candi Borobudur menyajikan kemegahan kuno yang masih dikagumi sampai sekarang. Di balik kemegahannya, ternyata candi umat Buddha ini menyajikan pemandangan sunrise yang unik. Gak heran bila banyak wisatawan yang berlomba-lomba datang kemari sejak subuh; mereka berburu mentari yang terbangun dan mengintip malu-malu.3. Tak jauh dari situ, Punthuk Setumbu juga menghadirkan sunrise yang tak kalah magisnya.
Tak jauh dari kompleks Candi Borobudur, ada puncak bukit yang layak dijamahi para pemburu fajar. Namanya Punthuk Setumbu. Mirip dengan Puncak Suroloyo, di sini kamu juga diajak untuk mendaki undak-undakan untuk sampai ke gardu pandang di puncak bukit. Dari sini, sunrise terlihat magis dengan latar depan siluet Candi Borobudur yang kadang tertutup kabut.4. Meski sering terselip di belakang kepala dan terlupakan, sunrise di Embung Tambakboyo, Sleman, juga menakjubkan.
Jika mengunjungi Tambakboyo di siang hari, kamu ‘hanya’ akan melihat sebuah embung atau danau buatan yang dikelilingi pepohonan. Tempat yang terletak di Condongcatur, Depok, Sleman, ini adalah salah satu spot asik bagi warga sekitar untuk memancing ikan. Tak banyak yang tahu kalau Embung Tambakboyo menyimpan keelokan tersendiri, terutama di kala fajar. Datanglah kemari saat mentari belum menampakkan diri, dan kamu akan melihat keelokan tersembunyi dari Embung Tambakboyo.5. Jangan lupakan Candi Plaosan. Dewa-dewa yang terpahat di dindingnya akan menemanimu menyaksikan menghilangnya surya.
Candi Plaosan memang gak seterkenal candi-candi lainnya di Yogyakarta. Tapi, panorama candi ini saat matahari terbit di ufuk timur sungguh menggoda. Arsitektur candi membentuk siluet unik yang disepuh dengan cahaya keemasan.Candi Plaosan berada tak jauh dari Candi Prambanan tepatnya di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Untuk mencapai candi ini, kamu tinggal menempuh sekitar 1 km ke arah utara Candi Prambanan.
6. Meski terkenal ‘galak’, Merapi adalah salah satu spot sunrise terbaik di Yogyakarta.
Gunung Merapi memang cukup galak; simbah ini merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Bahkan, jalur pendakian menuju puncaknya seringkali ditutup karena bahaya wedhus gembel, sehingga kamu harus puas hanya sampai di Pasar Bubrah. Tapi, keindahannya jangan ditanya, bikin malas turun! Puncak gunung memang gak pernah bikin kecewa dalam menyajikan panorama yang luar biasa.7. Dari Bukit Parang Endog, menyaksikan matahari terbenam akan terasa bak menonton layar lebar yang disutradarai oleh Tuhan
Pantai Parangtritis memang menyajikan pemandangan senja yang istimewa. Tapi, jika mau melipir sedikit ke puncak bukitnya, yaitu Bukit Parang Endog, kamu akan disuguhkan dengan panorama senja yang luar biasa. Bukit Parang Endog ini biasa dimanfaatkan untuk melakukan olahraga paralayang. Tapi, sekadar duduk-duduk sambil mengabadikan senja juga gak dilarang, kok.8. Matahari terbenam di Kalibiru adalah pemandangan suci. Jangan tinggalkan Jogja tanpa pernah mengunjungi desa ini.
Menyusuri kawasan Pegunungan Menoreh, kamu akan menjumpai sebuah hutan wisata di Desa Kalibiru, Kecamatan Kokap, Kulon Progo. Siapa menayngka, jika tempat ini menawarkan pemandangan senja yang memukau? Naiklah ke sebuah panggung mungil dari kayu yang dibangun di atas pohon pinus, dan kamu akan menemukan pemandangan yang membuat siapa saja terkesima.Dari kejauhan, tampaklah waduk Sermo yang dikelilingi perbukitan. Tunggulah sampai senja tiba, bukit-bukit di sekitar Waduk Sermo akan membentuk bayangan pemandangan menakjubkan.
9. Candi Ratu Boko, bingkai senja yang istimewa di sisi timur Jogja.
Candi Prambanan memang menawarkan pemandangan matahari terbenam yang menawan. Tapi, keunikan terbenamnya surya justru akan kamu temukan di Candi Ratu Boko. Di tempat ini, senja tampak terbingkai indah oleh siluet arsitektur gerbang kompleks candi yang menjadi ikon Istana Ratu Boko. Rasanya, bagaikan gerbang menuju ke nirwana, ‘kan?10. Sunset yang menawan juga bisa kamu nikmati dari atas bukit teletubbies Candi Abang, Berbah.
Candi Abang memang gak berbentuk seperti candi. Karena sudah tertutup rerumputan, candi ini malah nampak seperti bukit teletubbies. Berbeda dengan candi umumnya, candi ini menggunakan batu bata merah, makanya dinamakan Candi Abang (abang=merah).Candi yang terletak di Dusun Candiabang, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, ini posisinya cukup tinggi. Makanya, kamu bisa leluasa menikmati senja yang nampak di kejauhan, apalagi kalau ditemani pacar terkasih.
11. Senja di pantai-pantai Gunung Kidul selalu luar biasa. Salah satu yang terbaik ada di Pantai Pok Tunggal ini.
Eksotisme pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul memang gak bisa disangkal oleh setiap orang yang menjamahinya, Begitu juga dengan senja yang menghampiri setiap sorenya. Salah satu senja yang paling menawan ada di Pantai Pok Tunggal. Cahaya kemerahan yang memancar dari cakrawala menciptakan siluet indah dari pohon duras yang menjadi ikon di pantai tersebut.12. Senja yang mengagumkan di Gunung Kidul tak cuma ada di pantai. Buktikan dengan menghampiri Embung Nglanggeran di sore hari.
Gunung api purba Nglanggeran cukup menarik untuk didaki. Di puncak timur kamu bisa menyaksikan matahari terbit, sementara untuk berburu sunset, ke puncak baratlah kamu harus menuju. Tapi, tak jauh dari kedua puncak itu ada Embung Nglanggeran yang gak kalah menarik. Menjelang malam, telaga buatan yang dulunya adalah Gunung Gandu ini memantulkan cahaya lembayng senja di permukaannya, memukau siapa saja yang menyaksikannya.13. Sunset di Bukit Bintang juga gak kalah romantis. Apalagi, ditemani secangkir kopi dan kekasih manis.
Siapa yang tak kenal Bukit Bintang? Tempat nongkrong yang terletak di perbukitan Pathuk, Jalan Raya Yogyakarta–Wonosari ini menawarkan pemandangan city light kota Jogja dari kejauhan pada malam hari. Makanya, tempat ini menjadi salah satu tempat nongkrong favorit anak muda Jogja.Ternyata, sunset di Bukit Bintang juga istimewa, lho. Kamu bisa menyaksikan perlahan-lahan cahaya mentari memudar dan digantikan oleh pendar lampu kota. Romantis deh pokoknya!
14. Sedang di Sindu Kusuma, surya pamit padamu dari atas putaran bianglala.
Gak usah sangsi dengan fotonya, itu emang beneran di Jogja kok. Ya, sekarang Jogja udah punya wahana ferris wheel alias bianglala yang tingginya puluhan meter. Bianglala ini terletak di Sindu Kusuma Edupark (SKE), sebuah taman rekreasi yang belum lama ini dibuka untuk umum. Letaknya di Jalan Jambon, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman.SKE menawarkan taman hiburan yang asyik dikunjungi bareng keluarga, meski saat ini belum seluruh wahananya beroperasi. Untuk melihat senja di cakrawala, kamu bisa menaiki bianglala dengan harga Rp20.000 per orangnya. Saksikan senja yang temaram perlahan menghilang dari puncak wahana ini.
Nah, itu dia sejumlah tempat yang sempurna untuk menikmati sunrise dan sunset di Yogyakarta. Apakah kamu punya tempat rahasia yang bisa direkomendasikan ke pembaca?
15. Sunset Dan Sunrise Di Sukmojoyo.
Bagi para penggemar sunrise ataupun sunset, memburunya adalah hal yang sangat menyenangkan. Dapat melihat matahari terbit atau tenggelam di tempat yang baru adalah suatu tantangan bagi para pemburu senja sekaligus matahari terbit. Orang-orang ini pasti akan rela meluangkan waktu serta berpergian jauh demi melihat keindahan fenomena alam tersebut. Adalah kepuasan tersendiri bila dapat melihat semburat fajar atau pun lembayung senja di tempat yang istimewa.
Di Borobudur, Jawa Tengah terdapat banyak sekali obyek wisata. Yang paling terkenal adalah Taman Wisata Candi Borobudur. Namun, siapa sangka bahwa Borobudur menyimpan banyak tempat wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah Punthuk Sukmojoyo yang terletak di sebelah barat daya Borobudur, tepatnya di Desa Giritengah.
Arti kata punthuk itu sendiri adalah tanah yang 'mawur', tidak padat dan tidak pula mudah terurai seperti halnya pasir. Dimana di sekelilingnya gundul, alias tidak ditumbuhi oleh rumput atau pohon. Maka demikian halnya Punthuk Sukmojoyo yang kering dan hanya ditumbuhi tanaman seadanya. Namun jangan salah, meski demikian Punthuk Sukmojoyo ini memiliki aset keindahan yang mampu membuat setiap mata takjub. Berada di Kabupaten Magelang yang dikelilingi oleh sejumlah gunung membuat Punthuk Sukmojoyo yang terletak di Desa Giritengah ini memiliki potensi wisata yang sangat besar. Dengan nuansa kealamian punthuk, meskipun gersang, namun tak menghilangkan daya tarik para wisatawan.
Seperti di Punthuk Mongkrong, di atas puncak Punthuk Sukmojoyo pun telah disediakan tempat duduk dan rumah pohon yang terbuat dari bambu. Oleh warga sekitar Borobudur rumah pohon itu dijuluki omah pring yang dalam Bahasa Jawa berarti rumah bambu. Rumah bambu yang unik inilah yang mengundang ketertarikan para wisatawan, sebab rumah bambu ini sangat unik dan letaknya sangat strategis yaitu di tepi puncak punthuk. Tak heran bila rumah bambu tersebut menjadi spot yang bagus untuk mengambil gambar. Rumah bambu tersebut adalah hasil kreatifitas warga Desa Giritengah. Selain rumah bambu, kini pun telah disediakan semacam jembatan yang menjorok ke jurang punthuk, yang tentu saja sangat strategis untuk berfoto di sana.
Di puncak Punthuk Sukmojoyo terdapat sebuah makam, sebab dahulunya sebelum dijadikan tempat wisata Punthuk Sukmojoyo ini sering dijadikan tempat untuk berziarah.
Ada baiknya mengendarai kendaraan roda dua bila ingin berkunjung ke Punthuk Sukmojoyo, sebab akses jalan belum cukup memadahi untuk kendaraan roda empat. Meski demikian, jalan menuju pos pendakian punthuk sudah cukup bagus, jalanan sudah beraspal yang diteruskan dengan jalanan desa bercor. Hanya saja, medan jalannya cukup menantang, penuh tanjakan dan bertepi jurang. Maka hendaklah menggunakan kendaraan yang kondisinya baik.
Menuju ke Punthuk Sukmojoyo dapat ditempuh dengan mengambil jalur sebelah selatan dari Candi Borobudur yaitu dengan menyusuri Jalan Badrawati, lurus terus menyusuri jalan yang menuju ke Amanjiwo Hotel sampai menemukan perempatan Seganan (Desa Tuksongo) lalu belok ke kanan. Kemudian lurus sampai menemui Balai Desa Karanganyar, lalu ada perempatan kemudian belok kiri lurus sampai menemui Balai Desa Giritengah, belok kanan. Kemudian lurus naik menyusuri jalan beraspal yang mulai menanjak dan menyempit hingga sampai ke gang kecil dengan jalan bercor. Lurus terus sampai menemui pos parkir Wisata Alam Punthuk Sukmojoyo. Setelah memarkir, perjalanan segera dilanjutkan dengan pendakian menuju puncak punthuk.
Peta petunjuk jalan menuju Desa Giritengah |
Pendakian
menuju puncak punthuk dilakukan dengan berjalan kaki. Jarak yang harus
ditempuh cukup jauh dengan medan yang menanjak, sehingga ada baiknya
membawa bekal air minum. Namun tenang saja, bila enggan membawa bekal
yang memberatkan perjalanan, di sepanjang perjalanan menuju puncak
punthuk banyak warga sekitar yang berjualan aneka makanan dan minuman.
Karena fasilitas penerangan belum cukup mumpuni, hendaknya membawa alat
penerangan (senter) sendiri.
Biasanya, saat weekend, pengunjung akan membeludak. Terutama pada saat menjelang sunrise dan sunset. Maka, rencanakanlah waktu sebaik mungkin untuk mengunjungi Punthuk Sukmojoyo. Sebab, mengingat daerah puncak punthuk yang tidak terlalu luas, demi keamanan mungkin lebih baik berkunjung ke sana pada saat sepi. Dan demi kenyamanan bersama budayakan senantiasa bersih lingkungan dan tertib peraturan tempat wisata.
Biasanya, saat weekend, pengunjung akan membeludak. Terutama pada saat menjelang sunrise dan sunset. Maka, rencanakanlah waktu sebaik mungkin untuk mengunjungi Punthuk Sukmojoyo. Sebab, mengingat daerah puncak punthuk yang tidak terlalu luas, demi keamanan mungkin lebih baik berkunjung ke sana pada saat sepi. Dan demi kenyamanan bersama budayakan senantiasa bersih lingkungan dan tertib peraturan tempat wisata.
0 comments:
Post a Comment